Tuesday, April 22, 2014

3C dalam Komunikasi (Crisp and Clear, Customer Centric, Consistent)


Anda akan mampu untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan jika Anda fokus pada hal-hal terbaik yang mampu Anda lakukan  dan sekaligus mampu memberikan manfaat/nilai kepada pelanggan Anda. Sadarkah Anda bahwa pelanggan  Anda merupakan pribadi yang sangat pemilih dan mereka memilih dengan siapa mereka akan berbisnis. Oleh karena itu penting bagi Anda untuk mampu mengkomunikasikan nilai dan manfaat dari produk yang Anda miliki jika Anda ingin unggul di dalam persaingan tersebut. Agar dapat mengkomunikasikan keunggulan Anda secara efektif Anda perlu mengenal 3C dalam komunikasi. Refleksikan kembali apakah usaha  pemasaran Anda sudah sesuai dengan kriteria tersebut.

Clear: Jelas
C yang pertama adalah komunikasi yang Anda lakukan harus jelas (Clear).
Jelas berbicara mengenai bagaimana Anda menggambarkan siapa Anda dan apa yang dapat dilakukan/diberikan oleh bisnis/usaha Anda kepada pelanggan? Dalam hal ini Anda dapat menggunakan teknik elevator pitch (Elevator pitch adalah memberikan ulasan tentang ide, produk, orang atau hal lain dan dirancang untuk membuat pembicaraan dimulai. Elevator pitch adalah sebuah presentasi singkat yang dilakukan dalam waktu kurang lebih 30 detik).
Dapatkah Anda menjelaskan bisnis atau produk Anda kepada orang lain yang tidak berkecimpung di dalam industri/bisnis yang sama dengan Anda dalam waktu 30 detik atau kurang? Ketika Anda menghadiri sebuah pertemuan dan Anda bertemu dengan prospek yang menjanjikan, apakah penjelasan bisnis Anda mampu menarik perhatian orang tersebut?

Customer-centic: Berpusat pada pelanggan
Jangan hanya memberitahu pelanggan mengenai apa yang Anda lakukan tetapi beritahukan juga mengapa Anda melakukannya. Pastikan pelanggan Anda tahu bahwa merekalah fokus dari bisnis Anda. Mempromosikan bisnis Anda bukan hanya menceritakan mengenai pengalaman dan keahlian Anda, tapi bagaimana produk/bisnis Anda bermanfaat bagi pelanggan Anda.

Berikut adalah contoh pemasaran yang berpusat pada pelanggan:
Misalkan saja Anda adalah seorang penata gaya. E-mail dan komunikasi pemasaran Anda dapat dikaitkan dengan pengalaman Anda dalam industri  tersebut  dan  insting penataan gaya menakjubkan yang Anda miliki. Atau Anda dapat menginformasikan cerita ‘berharga’ yang Anda miliki dari perspektif pelanggan Anda. Misalnya saja sebuah artikel atau tulisan  seperti, "Saya dapat membantu Anda tampil menonjol/mengagumkan dalam bursa kerja dan membuat kesan pertama yang hebat pada saat wawancara".  Pastikan pesan tersebut disertai dengan testimonial atau studi kasus yang menunjukkan bagaimana manfaat layanan Anda secara nyata.

Pelanggan Anda perlu diyakinkan tentang mengapa mereka perlu mengeluarkan uang mereka untuk membeli produk Anda. Pesan Anda harus fokus pada bagaimana produk atau jasa Anda memberikan manfaat kepada pelanggan.

Consistent: Konsisten
Setelah Anda menyampaikan pesan Anda dengan jelas dan Anda menceritakan pesan tersebut dari sudut pandang pelanggan Anda, pastikan Anda melakukannya secara konsisten melalui e-mail, website, bahan-bahan cetak, dan media pemasaran lain yang Anda gunakan.

Tidak ada yang lebih membingungkan bagi calon pelanggan Anda selain  mendengar sebuah cerita  mengenai produk Anda dari saluran komunikasi yang satu dan kemudian membaca versi yang berbeda dari saluran komunikasi/pemasaran yang lain. Mereka tidak tahu versi mana yang harus mereka percayai.


Tingkatkan komunikasi Anda pada pemasaran yang selanjutnya
Apabila pemasaran yang Anda lakukan belum mengandung komponen 3C, maka ini saatnya untuk meningkatkan komunikasi pemasaran Anda. Komunikasi yang jelas, berpusat pada pelanggan dan konsisten akan membuat pelanggan Anda datang dan tetap menggunakan produk Anda.

Beberapa tips berikut ini dapat Anda gunakan untuk berkomunikasi dengan efektif melalui email:
  • Berkomunikasi lebih sering, tapi jangan terlalu sering melakukan penjualan secara langsung.
  • Tawarkan sesuatu yang bernilai/berharga secara cuma-cuma. Misalnya saja Anda dapat menawarkan newsletter yang berisikan tips dan trik yang bermanfaat bagi pelanggan Anda atau artikel/laporan yang dapat didownload apabila pelanggan mendaftarkan diri dalam milis di website Anda. Apabila Anda memberikan keahlian Anda secara cuma-cuma, biasanya orang-orang dengan sendirinya akan mengikuti Anda.
  • Berkomunikasilah dari hati Anda. Anda dapat menggunakan email dan aplikasi survey yang Anda untuk meminta opini pelanggan mengenai hal-hal yang mempengaruhi mereka dalam keputusan pembelian atau hal-hal lain yang ada di dalam pemikiran mereka. Anda dapat meminta kisah sukses dari orang-orang atau bahkan pelanggan Anda dan membagikan kisah tersebut di dalam artikel yang kita tulis atau di dalam newsletter yang kita bagikan.


Monday, April 7, 2014

5 Kunci Komunikasi Nonverbal yang Baik


Komunikasi yang jelas dan efektif adalah hal yang sangat penting selama presentasi, baik dalam sebuah meeting yang dipenuhi oleh kaum eksekutif, sebuah konferensi di auditorium, ataupun dalam sebuah ruang kelas yang penuh dengan mahasiswa.

Informasi verbal merupakan hal yang vital, tapi bagaimana cara kita menyampaikan informasi tersebut dapat menentukan seberapa banyak yang dapat diingat oleh audiens. Peneliti Allan dan Barbara Pease menemukan bahwa 83 persen dari komunikasi adalah nonverbal, namun sudahkah kita mengetahui dampak  komunikasi nonverbal tersebut terhadap ingatan para audiens?

Sebuah penelitian dilakukan dengan menggunakan empat kelas yang identik di tingkat universitas dengan total 80 mahasiswa. Setiap kelas memiliki pembicara tamu yang dihadirkan dimana dua orang presenter menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif, sementara yang lain menggunakan komunikasi nonverbal yang buruk.

Bagian yang menarik adalah kelas menjadi lebih ke arah sebuah pertunjukan akting daripada pertunjukan mengajar. Setiap presentasi adalah persis sama, bahkan kata demi kata, demikian juga PowerPoint dan panjang presentasi. Satu-satunya perbedaan adalah beberapa taktik nonverbal.

Komunikasi nonverbal mencakup sejumlah elemen , dalam penelitian tersebut ada lima elemen yang dimanipulasi:
  1. Kontak mata. Presenter yang menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif mencoba untuk membuat kontak mata dengan setiap mahasiswa selama presentasi; sedangkan pembicara dengan komunikasi nonverbal yang buruk memandang PowerPoint dan jarang menatap mahasiswa
  2. Fluktuasi suara. Presenter yang menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif  berbicara dengan variasi vocal (intonasi) di sepanjang presentasi; Presenter dengan komunikasi nonverbal yang buruk terus menggunakan vokal yang cukup monoton.
  3. Posisi di dalam ruangan. Presenter yang menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif  menggunakan clicker dan berjalan mengitari bagian depan ruangan; presenter dengan komunikasi nonverbal yang buruk berdiri di belakang podium dan menggunakan mouse untuk menjalankan PowerPoint.
  4. Ekspresi wajah. Presenter yang menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif  menggunakan berbagai ekspresi wajah antusias ; presenter dengan komunikasi nonverbal yang buruk berekspresi cukup datar.
  5. Gerakan tangan. Presenter yang menggunakan komunikasi nonverbal yang efektif  terus menunjukkan telapak tangannya dan melakukan gerakan; presenter dengan komunikasi nonverbal yang buruk sering meletakkan tangannya pada permukaan podium.
Setelah presentasi, setiap kelas diberikan tes yang sama, dimana pertanyaannya seputar informasi yang baru saja diberikan. Kelas dengan komunikasi nonverbal yang efektif mendapatkan nilai  hampir 30 persen lebih tinggi dibandingkan nilai dari mahasiswa di kelas komunikasi nonverbal yang buruk. Mahasiswa tersebut kemudian dikumpulkan dan dilakukan sebuah diskusi mengenai hal-hal menarik terkait  pengalaman mereka. Berikut adalah opini yang diberikan oleh mahasiswa di masing-masing kelas:

Kelas komunikasi nonverbal yang efektif:
  • "Apabila dia (presenter) terlihat  tidak mengetahui apa yang dia bicarakan, maka saya tidak akan mempercayai atau mendengarkannya."
  • "Secara umum, bahasa tubuh seorang presenter dapat memberitahu Anda mengenai pengetahuan yang dimiliki terkait dengan materi yang disampaikan."
  • "Terkadang ketika presenter berbicara, saya tidak memperhatikan karena bosan, namun saya memperhatikan yang satu ini ."

Kelas komunikasi nonverbal yang buruk:
  • "Presenter ini hanya memiliki fakta-fakta acak. Saya tidak benar-benar tahu dari mana dia mendapatkannya."
  • "Saya mudah terganggu dengan mencoret-coret di atas kertas saya. Saya mendengarkan di bagian pertama, tapi selanjutnya saya tidak mengingat apa-apa."
  • "Saya mencoba fokus pada PowerPoint, tapi itu buruk juga."


Jadi, apabila Anda memiliki kesempatan untuk memberikan presentasi baik kepada klien bisnis Anda maupun di dalam sebuah konferensi, ingatlah bahwa apa yang Anda katakan dengan menggunakan bahasa tubuh Anda sama bermaknanya apabila Anda menggunakan mulut Anda. 

Sumber: Entrepreneur.com