Sunday, September 22, 2013

Pengusaha itu berbeda (2)

Bagian kedua dari buku Midas Touch berbicara mengenai FOCUS. Bagian awal dari bab ini diawali dengan sebuah kutipan dari Alexander Graham Bell yang menyatakan:

"Konsentrasikan segenap pikiran Anda pada pekerjaan yang sedang Anda hadapi. 
Sinar matahari tidak akan membakar jika tidak difokuskan"


Jari Telunjuk - F.O.C.U.S.

-Fokus adalah Kekuatan-
Orang-orang yang bisa berfokus memiliki kemampuan untuk menghimpun segenap kemampuan mereka dan berfokus pada tugas atau tujuan di depan mata. Fokus itu penting bagi kesuksesan dan orang yang sukses adalah orang yang bisa berfokus. 

Robert T. Kiyosaki menuliskan FOCUS sebagai 'Follow One Course Until Succesful". Kebanyakan pengusaha gagal karena mereka tidak memiliki kekuatan karakter yang diwakili oleh Ibu Jari (Baca Pengusaha itu Berbeda 1), juga mereka tidak memiliki fokus alias kemampuan untuk tetap di jalur sampai berhasil. 

Setiap pengusaha, jika mereka sungguh-sungguh berfokus pada apa yang sedang mereka kerjakan dan ingin mereka capai, akan menyadari apa yang diperlukan untuk menang dalam zona tempur bernama bisnis. Jadi Anda harus bersiap untuk bertahan dan mengambil risiko manakala diperlukan.

Jika Anda mencoba sekali, Anda harus mencoba lagi. Fokus tersebut harus dijaga tepat dimana fokus itu seharusnya diarahkan pada kemenangan. Memiliki visi tentang sesuatu bisa menjadi kekuatan yang sangat luar biasa untuk berprestasi. Orang-orang yang ulet dan berani mengambil risiko adalah orang-orang yang memiliki peluang sejati untuk mendapatkan sentuhan Midas.


Ujian bagi pengusaha adalah Bisakah Anda mengikuti satu jalan sampai berhasil?Bahkan jika keadaan bertambah sukar, bisakah Anda tetap berfokus pada hal-hal yang tepat?

Pemimpin memiliki visi, yaitu kemampuan memandang masa depan. Pengusaha berbeda. Mereka memerlukan lebih dari sekedar visi. Pengusaha harus memiliki visi ditambah kekuatan fokus. Beberapa pertanyaan tersebut mungkin dapat membantu Anda dalam mengevaluasi kemampuan Anda untuk F.O.C.U.S (Follow One Course Until Succesful):
  • Berapa lama Anda bisa terus melangkah saat keadaan menjadi sulit?
  • Seberapa gampang teralihkannya Anda?
  • Seberapa baik Anda menjual ide-ide Anda kepada orang lain?
  • Bisakah Anda meyakinkan orang untuk menginvestasikan waktu dan uang untuk visi semata, yaitu suatu hal yang tak berwujud?
  • Apakah proyek-proyek yang telah Anda bangun dengan tanpa modal apa-apa?
  • Seberapa siap Anda menyongsong dunia usaha?
  • Bisakah Anda terus melangkah, bahkan ketika Anda meragukan diri Anda sendiri?
Di akhir bagian kedua dari buku ini diingatkan kembali pengusaha yang ingin memiliki sentuhan Midas harus menentukan fokus dan menetapkan sasaran tinggi. Anda tidak pernah tahu apa yang bisa Anda capai sampai Anda berfokus mencapainya. Segala sesuatu dimungkinkan dalam dunia kita yang saling terkait ketika Anda sudah mengizinkan dan memfokuskan diri Anda.


Thursday, September 5, 2013

Pengusaha itu Berbeda (1)

If you model the success of other giants,
 if you have their same mindset and attitudes, 
you will enjoy their same success
-Evan Carmichael-

Apa yang dilontarkan oleh Evan Carmichael merupakan pengalaman pribadi dan sesuatu hal yang telah dipraktekkannya sehingga beliau dapat menjadi seorang Entrepreneur sukses.Untuk menjadi pribadi yang berhasil, kita perlu untuk selalu terbuka dan belajar dari siapapun. Buku Midas Touch yang ditulis oleh Robert T Kiyosaki dan Donald J. Trump merupakan buku yang sangat menginspirasi bagi para pengusaha ataupun mereka yang ingin menjadi pengusaha. 


Kisah Midas merupakan kisah sebuah dongeng, dimana dalam dongeng tersebut diceritakan bahwa Raja Midas ingin sekali menjadi orang SANGAT kaya dan ia bertemu dengan Bakus seorang dewa anggur yang dapat mengabulkan permintaan raja Midas tersebut. Apa yang terjadi? Semua yang disentuh oleh tangan raja Midas berubah menjadi emas. Buku Midas Touch tentunya terinspirasi oleh apa yang dialami oleh raja Midas tersebut, bagaimana agar segala yang kita lakukan, kita sentuh dapat berubah menjadi 'emas'. 


Di bagian awal buku ini diceritakan bahwa 'Pengusaha itu Berbeda'. Kemampuan pengusaha untuk bermimpi, menang, kalah, dan menang lagi dan lagi kerap disebut sebagai semangat kewirausahaan. Inilah yang MEMBEDAKAN pengusaha dari semua orang lain dalam bisnis. Ini juga yang memisahkan orang-orang yang INGIN menjadi pengusaha dari orang-orang yang BISA menjadi pengusaha.Buku ini terdiri dari lima bagian.Setiap bagian mewakili 1 jari tangan sentuhan Midas. 

Ibu jari mewakili kekuatan karakter.
Jari telunjuk mewakili fokus. 
Jari tengah adalah soal merk, yang mencerminkan apa yang Anda jaga.
Jari manis adalah soal hubungan.
Jari kelingking adalah soal hal-hal kecil.

Pengusaha itu BERBEDA (1)
Ibu Jari-Kekuatan Karakter

Ibu jaru melambangkan kematangan emosional dan kekuatan karakter Anda. Tanpa ibu jari, keempat jari lainnya tidak akan memiliki kestabilan untuk mengatasi tantangan sehari-hari, kesuksesan dan kegagalan, kemenangan dan kekalahan yang dihadapi semua pengusaha setiap hari.  Tanpa kematangan emosional dan kekuatan karakter, kebanyakan orang tidak akan mendapatkan akses pada sentuhan Midas.

-Anda Tidak Mengetahui Apa yang Tidak Anda Ketahui-
Pengusaha belajar dengan cepat. Dia akan berkata "Saat seseorang berhenti dari pekerjaannya dan menjadi pengusaha, apa yang dia tidak ketahui akan segera muncul". Satu alasan 9 dari 10 usaha gagal dalam lima tahun pertama adalah karena pengusaha menjadi kewalahan oleh apa yang tidak ia ketahui. 

Untuk sukses dalam dunia wirausaha, terutama pada tahap awal seorang harus belajar untuk 'gagal', memperbaiki kekeliruan, belajar, menerapkan apa yang dipelajari dan 'gagal' lagi. Kita semua membuat kesalahan dan hal tersebut penting, karena kita memiliki kesempatan untuk menemukan kematangan emosional kita seraya meningkatkan kekuatan karakter kita. Yang penting adalah apa yang Anda lakukan dengan kesalahan itu dan apa yang Anda pelajari dari situ. Itulah bagian dari kematangan emosional dan kekuatan karakter.

Di dalam setiap kesalahan ada mutiara kebijaksanaan. Ketika kita menemukan mutiara tersebut, kita akan memiliki energi untuk melangkah maju. 
Menyalahkan (blame) berarti payah (be lame). Pengusaha yang terus menerus menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka, tidak belajar dari kesalahan mereka dan tidak berkembang dari pengalaman meraka. Menyalahkan adalah dosa paling buruk.
Hadapi kesalahan Anda dan akui kesalahan itu.Diperlukan keberanian untuk menghadapi kesalahan Anda dan mengakuinya. Sementara berbohong tidak membutuhkan keberanian.

Pengusaha selalu menerima masukan, terutama dari pelanggan, bankir, pekerja dan tenaga penjual mereka. Tanpa masukan lugas, pengusaha tidak bisa membuat keputusan sahih.

Ibu jari melambangkan kemampuan pengusaha untuk mendapatkan kekuatan ketika orang lain ingin berlari, bersembunyi, berhenti atau menyalahkan orang lain atas kegagalan mereka. Ibu jari juga mewakili kemampuan unik pengusaha sukses untuk mengubah masa-masa penuh cobaan menjadi kemenangan.