Saturday, October 19, 2013

Pengusaha itu Berbeda (3)

Bagian ketiga dari buku Midas Touch berbicara mengenai jari tengah. Jari tengah bercerita mengenai pentingya untuk menciptakan merk Anda.

"Merk bagi suatu perusahaan adalah seperti reputasi bagi seseorang. Anda mendapatkan reputasi dengan berusaha melakukan hal-hal sukar dengan baik" 
-Jeff Bezos-


Menciptakan Merk Kita Sendiri
Untuk dapat melakukan hal tersebut, kita harus mempelajari merek-merek lain, dan pada saat yang sama mulai mencari apa yang diinginkan pelanggan dan apa yang saya inginkan bagi pelanggan. Untuk dapat melakukan hal tersebut dapat dimulai dari diri kita masing-masing, lebih berfokus pada memberi dibandingkan dengan menerima, apa yang ingin kita berikan kepada pelanggan saya?

Saat kita membaca kisah-kisah para pengusaha, banyak dari mereka pernah menjalani masa-masa cobaan, kesukaran, dan ujian keyakinan. Melalui ujian tersebutlah suatu merk lahir.Merk lebih dari sekedar nama. Merk sejati tidak bisa ditiru karena merk sejati lebih dari sekedar produk dan merupakan cerminan dari tubuh, pikiran dan jiwa.

Anda tidak bisa menjadi semua hal bagi semua orang. Anda tidak pernah bisa membuat semua orang bahagia, jadi Anda sebaiknya membuat diri Anda bahagia, memberi orang lain apa yang Anda sendiri inginkan, dan mengerjakan apa yang menjadi tujuan Anda diciptakan di muka bumi.

Apakah Anda seorang Komunikator?
Mampu berbicara di depan publik berperan penting dalam mengembangkan merk Anda. Kalau tidak Anda harus mencari seorang juru bicara untuk menggantikan posisi Anda sampai keahlian Anda terasah. Mewakili merk Anda sendiri adalah cara TERBAIK. Tidak ada yang mengetahui produk atau merk Anda sebaik Anda. Jika Anda tidak bisa menjualnya, siapa lagi? Anda harus mampu mempresentasikan merk Anda sendiri dalam kehidupan sehari-hari dan dalam presentasi Anda. Antusiasme harus ada dan tulus.

Banyak pengusaha bekerja keras membangun bisnis, tapi hanya sedikit yang membangun merk. Membangun bisnis Anda menjadi merk itu penting dalam mengembangkan sentuhan Midas. Dengan satu merk, Anda tidak perlu memburu peluang, peluanglah yang akan datang kepada Anda. 

Jika bisnis Anda bukan sebuah merk, berarti bisnis Anda adalah komoditas. Ada banyak bisnis hamburger, tapi hanya ada satu McDonald's. Ada banyak kedai kopi, tapi hnaya ada satu Starbucks.  Merk melebihi diri Anda dan bekerja mewakili Anda. 

Orang kerap membayangkan merk sebagai logo. Mereka mengira itu adalah kampanye periklanan atau promosi penjualan, PADAHAL BUKANLAH ITU. Merk adalah dua kata, JANJI yang Anda lontarkan dan  PENGALAMAN yang Anda berikan. Saat orang membeli merk Anda, mendengar nama Anda atau menggunakan produk Anda, simbol-simbol dan pengalaman-pengalaman itu harus mengingatkan mereka akan apa yang mereka perjuangkan. Anda harus memicu respons emosional dan intelektual dalam diri pelanggan Anda.

Merk-merk besar itu tulus,bermakna,berbeda. Menerapkan apa yang Anda bicarakan adalah inti dari menjadi tulus: menjalankan kata-kata Anda, melakukan apa yang Anda ucapkan dan mengungkapkan apa yang Anda lakukan.

Orang membeli dengan hari mereka dan membenarkan pembelian dengan pikiran mereka. Jadi milikilah keberanian untuk mencari gairah hati Anda dan menuangkannya ke dalam merk Anda.


Tuesday, October 1, 2013

Bekerja Sambil Berwirausaha

Sabtu, 28 September 2013 kemarin Pak Ronald Sitolang, Direktur dari Cerdas Ceria Sukses Indonesia mengudara di Suara Surabaya 100 FM. Topik yang dibahas juga cukup seru yaitu "Bekerja sambil Berwirausaha". Acara yang dipandu oleh Mas Isa Anshori ini dimulai pk 10.00 dan berakhir pada pk. 11.00.



Topik yang cukup menarik karena tentunya ada pro kontra mengenai bekerja sambil berwirausaha. Tentunya narasumber yang diundang memiliki pengalaman juga mengenai topik tersebut. Menjalani profesinya sebagai Direktur dari PT. Karya Mas Makmur (Atau lebih dikenal dengan produk Teh Villa), Direktur Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Diri Cerdas Ceria Sukses Indonesia), Fasilitator/Mentor di Universitas Ciputra dan saat ini, juga sedang mengembangkan bisnis di bidang pemanis yaitu stevia, tentunya bukanlah hal yang mudah dan tentunya harus pintar dalam membagi waktu dan mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.

Bekerja sambil berwirausaha telah dilakukan oleh Pak Ronald dan menurut beliau hal tersebut sah-sah saja asal karyawan tersebut menyadari main job-nya dan dapat bersikap profesional.

-Mengapa harus bekerja sambil berusaha?-
Tentunya ada bermacam-macam alasan orang untuk bekerja sambil berwirausaha, antara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan.Selain itu, berwirausaha dapat menjadi ajang untuk mengaktualisasikan diri dan menjadi pribadi yang lebih mandiri, karena kita tidak tahu apa yang dapat menimpa diri kita secara tiba-tiba.

Ada juga orang yang bekerja sambil berwirausaha untuk mewujudkan mimpinya. Apakah Anda sudah memiliki mimpi Anda?


-Usaha apa yang dapat dilakukan sambil bekerja?-
Di era digital saat ini, maka usaha online sangat memungkinkan dilakukan walaupun kita harus bekerja di kantor. Bahkan ada seorang penelpon yang sharing bahwa karyawannya dilatih untuk berbisnis online dengan harapan agar mempunyai penghasilan tambahan, dan kalau memang penghasilan karyawannya sudah lebih besar dari gaji yang biasa diterimanya, maka pemilik perusahaan malah senang apabila karyawannya meneruskan usahanya tersebut, dan di perusahaan pun ada regenerasi.

Seorang penelpon yang lain, yang membuka klinik fisioterapi juga menyatakan hal yang sama. Bahwa pemiliki tersebut mengijinkan karyawannya dan malah bekerjasama dengan karyawannya apabila ada customer yang ingin difisioterapi namun di luar jam kerja. Maka customer yang menelpon ke klinik tersebut akan diberikan kepada karyawannya dan pendapatan tersebut sepenuhnya menjadi miliki karyawan.

Usaha lain yang dapat dilakukan selain usaha online adalah membuka tempat kursus (mengajar bisa dilakukan setelah jam kerja), menjadi penyanyi/pemain band yang bisa dilakukan di malam hari/weekend, menjadi makelar, fotografer, jasa EO dan banyak usaha lainnya lagi.

-Kapan kita dapat bekerja sambil berusaha?-
Untuk mengetahui kapan kita dapat berwirausaha sambil bekerja, maka kita perlu memahami tiga tipe karyawan, yaitu:

Tipe yang pertama: tipe karyawan yang sangat mencintai pekerjaannya (engaged). Karyawan tipe pertama ini sangat mencintai pekerjaan dan tidak perhitungan dengan perusahaan, sangat dicintai oleh atasan dan sedapat mungkin dipertahankan untuk terus bekerja.

Tipe yang kedua: tipe yang sangat 'disiplin' dalam bekerja (disengaged). Yang dimaksud dengan disiplin adalah apabila jam masuk karyawan adalah jam 8 dan jam pulang kantor adalah jam 4, maka ketika jam 8 kurang 1 menit karyawan tersebut sudah datang, dan ketika jam 4 kurang 1 menit, karyawan tersebut sudah bersiap-siap untuk pulang meskipun ada pekerjaan yang belum selesai maka karyawan tersebut tidak akan ambil pusing.

Tipe yang ketiga: tipe karyawan yang selalu menghasut karyawan yang lain dengan menyatakan bahwa tidak menyenangkan bekerja di tempat tersebut, lebih baik tidak bekerja di perusahaan tersebut, tapi dirinya sendiri juga tidak keluar-keluar dari perusahaan tersebut (actively disengaged). Atasan yang memiliki karyawan seperti ini tentunya sangat berharap karyawan tersebut segera resign atau dimutasikan saja ke perusahaan competitor.

Nah, apa hubungannya dengan waktu memulai usaha? Tentunya sebagai karyawan kita harus merefleksikan diri kita terlebih dahulu. Apakah kita sudah termasuk tipe karyawan yang engaged? Apakah kita sudah melakukan yang terbaik di perusahaan kita? Apakah kita dicintai oleh rekan sekerja dan atasan kita? Kalau sebagai karyawan saja kita tidak dapat bertanggung jawab, sukanya perhitungan, maka bisa dibayangkan kalau kita memulai usaha, tentunya dapat diperkirakan bahwa usaha yang dijalankan akan kacau balau. Atasan juga tidak akan mengijinkan kita berwirausaha, mengerjakan pekerjaan kantor/perusahaan saja belum beres, apalagi ditambah beban kerja usaha yang baru, bisa-bisa pekerjaan di kantor lebih terbengkalai.


Di @twitccsi ada yang menanyakan 'bagaimana bila mau mulai usaha, namun tidak ada modal?'
Modal uang bukanlah modal yang terutama ketika kita mau memulai sebuah usaha. Diri kita adalah modal utama, tekad dan kemauan, integritas dan dapat dipercaya menjadi hal yang penting ketika kita mau memulai usaha. Ada banyak pengusaha yang memiliki banyak modal, namun mereka butuh orang yang mau, dan dapat dipercaya untuk mengelola modal tersebut. Masalahnya sudahkah kita menjadi pribadi yang berintegritas, dapat dipercaya dan tidak hitung-hitungan?

Acara Inspirasi_Solusi ditutup dengan sebuah kutipan
 "Jangan katakan susah, maka semuanya akan terasa susah dan menjadi beban yang berat. Jangan juga katakan mudah, maka Anda akan menyepelekan hal tersebut. 
Tapi katakan, saya PASTI BISA dan niscaya mujizat akan terjadi"