Wednesday, August 14, 2013

The Power of Word of Mouth Marketing

Buku Rest in Peace Advertising, Killed by The Power of Word of Mouth Marketing memiliki cover dan gaya penulisan yang menarik. Berikut adalah cover dan sedikit sumary dari buku tersebut...

Buku dengan ketebalan kurang lebih 230 halaman ini dikemas dengan sangat menarik. Seringkali ketika orang memulai bisnis, tentunya yang perlu dipikirkan adalah bagaimana melakukan pemasaran agar produknya dikenal dan dikonsumsi oleh khalayak luas. Yang terpikir oleh kita mungkin membuat poster, brosur, dan iklan agar masyarakat mengenal produk kita. Namun seberapa efektifkah uang yang kita keluarkan untuk melakukan promosi-promosi tersebut? Nah buku The Power of Word of Mouth Marketing ini sangat membantu baik pebisnis mula-mula atau mereka yang sudah menjalankan bisnisnya selama bertahun-tahun. 

Buku ini ditulis oleh tiga orang, yaitu:
  • Marlin Silviana, lulusan magister manajemen Prasetya Mulya Business School dan merupakan associate partner & head of consultant Hachiko (Customer Loyalty Consultant)
  • Sumardy, Dosen post graduate di London School of Public Relations, Jakarta; founder & CEO Buzz&Co (Word of Mouth and Community Marketing Agency). 
  • Melina Melone, lulusan magister komunikasi pemasaran London School of Public Relations; associate partner & head of planner Buzz&Co (Word of Mouth and Community Marketing Agency).
 Buku ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
"Petunjuk" dari Tuhan untuk para pemasar
Hal menarik di awal buku ini adalah karena buku ini mengkaitkan agama dengan pemasaran. Diceritakan bahwa agama adalah sebuah 'produk' dengan berbagai 'merk' dan mereka semua memiliki konsumen yang loyal yang selalu menceritakan hal-hal baik tentang 'merk'nya. Apakah agama mendatangi agency untuk membuat iklan? Apakah agama mendatangi media planner untuk meminta saran? Mereka TIDAK BERIKLAN. Resepnya hanya getok tular (dari mulut ke mulut), rekomendasi dari satu orang ke orang lainnya, dari satu generasi ke generasi lain, dari satu kelompok ke kelompok lainnya.

Delapan alasan kenapa Word of Mouth Marketing akan menentukan masa depan merk Anda
  1. God does not do advertising, Marketers do. God sells more, Marketers spend more.
  2. Advertising is confusing. Word of Mouth is convincing.
  3. Advertising is the price of being boring. Word of Mouth is the fruit of being interesting.
  4. Advertising is more expensive. Word of Mouth is much cheaper
  5. Advertising is losing trust. Word of Mouth is gaining credibility
  6. Advertising is made up. Word of Mouth is real
  7. Advertising is telling consumers. Word of Mouth is involving consumers.
  8. Advertising was dead history. Word of Mouth is a living future. 
WOMM #1. Customer do the Talking
If your brand doesn't have story, soon it becomes HISTORY. Tanpa cerita, merk Anda akan jadi sejarah! Sebaliknya, kalau dipenuhi dengan cerita menarik, merk Anda akan menciptakan sejarah.

WOMM #2. Customer do The Promoting
Sekedar dibicarakan, tidak otomatis memberikan dampak besar terhadap produk Anda. Harus ada usah yang lebih besar untuk membawa produk ke level yang lebih tinggi, yaitu PROMOTING. Setelah dibicarakan, konsumen juga mempromosikan dan merekomendasikan secara positif dan bahkan meminta orang lain untuk mencoba.  

WOMM #3 Customer do The Selling
Pada level ini, konsumen membicarakan, mempromosikan dan menjual Semua tujuan merk tercapai, mulai dari awareness, exposure, preference, sampai akhirnya sales.

Mencintai Negative Word of Mouth
Instead of trying to control information that was made public, we should have simply corrected abithing that was inaccurate. If we didn't do that, we'll pay for it.

If people talk negative about you, It shows that they still care and they still love you, because they want you to improve.

Semoga summary buku tersebut dapat memberikan inspirasi kepada sahabat-sahabat Cerdas Ceria.

No comments:

Post a Comment